MASYARAKAT DESA ATU GAJAH KECAMATAN BEBESEN ACEH TENGAH MENGAKU TETAP MELAKUKAN AKTIFITAS BERKEBUN SEPERTI MENGUTIP KOPI DAN MENANAM PALAWIJA WALAUPUN DI TEMPAT MEREKA TINGGAL DAERAH RAWAN LONGSOR DAN BANJIR BANDANG

Takengon, 19/05/2015 : Masyarakat desa Atu Gajah Kecamatan Bebesen Aceh Tengah tetap melakukan aktifitas berkebunnya walau kebun yang dimiliki kerap dilanda longsor dan harus berlari menghindar dari reruntuhan tanah bercampur batu dan kayu.

Muhammad, warga setempat ditemui RRI ketika sedang mencari kayu bakar di Kebun miliknya mengaku sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu.
Berikut petikan wawancara singkat reporter RRI bersama Muhammad, warga desa Atu Gajah Kecamatan Bebesen Aceh Tengah.
Lain halnya dengan seorang penjual ikan yang saban hari melintas jalan Atu Gajah Wih Durin, dirinya mengaku tidak takut melintas jalan tersebut karena sudah terbiasa.
Hujan yang mengguyur Takengon dan sekitarnya dengan intensitar cukup tinggi seminggu ini mengakibatkan sejumlah daerah dilanda longsor, salah satunya di desa Atu Gajah Kecamatan Bebesen Aceh Tengah.
Desa atu Gajah di apit perbukitan  tinggi sehingga jalan daerah teresbut rawan longsor. Melalui desa itu pula dapat menghubungkan Kecamatan Silihnara dan Ketol.
Dimusim penghujan, warga setempat merasa resah, karena takut terjadi longsor dan banjir bandang, namun demikian tidak ada pilihan lain selain menjalani keseharian dengan berkebun.
Sementara pengguna jalan alternative Atu Gajah Wih Durin berharap kepada Pemerintah untuk menyiagakan alat berat di Atu Gajah, sehingga bila longsor terjadi dengan cepat dapat ditangani.
Sn

Download

 
Copyright © 2013. RRI--Takengon | riyan | Ridho Putra- All Rights Reserved
Design by Gusti Putu Adnyana Powered by idblogsite.com